22 Juli 2013

Sukses dengan Pola Hidup Saat Ramadhan

Bulan Ramadhan datang lagi, alampun riang menyambut keberkahannya. Banyak perubahan kehidupan selama bulan puasa ini. Salah satunya mengenai jam kerja selama Ramadhan. Para karyawan merasa gembira, umumnya perusahaan menerapkan jam kantor yang lebih singkat daripada selain bulan Ramadhan. Kalaupun tidak mengurangi minimal memajukan masuk kantor sehingga saat keluar kantor juga jadi lebih cepat. 

Ada korelasi positif antara jalan kesuksesan dengan sistem jam kerja yang dimajukan seperti ini. Dimulai dari bangun tidur dan santap sahur. Tentunya berkaitan juga dengan sunah sahur yang sebaiknya di akhir-akhir waktu. Sehingga jeda dengan shalat subuh menjadi singkat. Tidak ada waktu ‘berleha-leha’ setelah sahur. Artinya setelah sahur dan shalat subuh, bisa dilanjutkan dengan persiapan untuk berangkat kerja. Jam kerja dimajukan tentunya karyawan berangkat lebih cepat juga. Semuanya berhubungan dengan mencari rizki (lebih) pagi yang memang luar biasa. 

Suasana kantor
Tidak ada alasan untuk malas, mengantuk, dan sebagainya. Karena sebenarnya tidak ada yang berubah dengan pekerjaan hanya waktunya saja yang dipercepat. Justru dengan bangun dan melakukan aktifitas lebih pagi, idealnya pikiran akan lebih segar, sehingga kerja lebih semangat. Situasi seperti ini tentunya memberikan pengaruh kepada pola hidup yang lebih dinamis. Banyak bukti bahwa kekuatan bangun pagi hari (dan tidak tidur lagi) menghasilkan orang-orang yang sukses.

Fenomena Kurang Bagus

Tidur berjamaah setelah Shalat Zuhur
Namun dalam kenyataannya di lapangan masih bias. Banyak karyawan yang kerja lebih ‘santai’ daripada biasanya. Bahkan kadang menjadikan alibi kalau berpuasa bisa bekerja lebih santai. Waktu kerja tidak digunakan dengan seoptimal mungkin untuk berkarya. Saat waktu istirahat, setelah Shalat Zuhur (selalu) diikuti dengan tidur berjamaah. Bukan tidurnya yang salah, tetapi kadang waktu istirahat menjadi lebih lama, sehingga jam kerja yang sudah dikurangi menjadi lebih berkurang lagi hanya untuk tidur atau berleha-leha. Seolah-olah kantorpun dibuat menjadi kurang disiplin.*

Perusahaan memberika kebijakan jadwal pulang kerja lebih cepat bertujuan agar karyawan bisa merasakan berbuka puasa dengan keluarga tercinta di rumah. Intensitas berkumpul dengan keluarga-pun menjadi lebih baik. Berbanding terbalik dengan hari kerja di luar Ramadhan. Hampir tiap hari sampai di rumah saat matahari telah tenggelam. Waktu seolah habis untuk kegiatan kantor dan di perjalanan. Selain itu, dengan sampai di rumah lebih cepat bertujuan agar tetap bisa ikut mendirikan malam Ramadhan yang optimal. 

Sejarah mencatat banyak peristiwa besar terjadi di bulan Ramadhan. Salah satunya saat Perang Badar. Nabi Muhammad SAW dan kaum muslimin dengan semangat Ramadhan yang luar biasa berhasil memenangkan peperangan tersebut. Selain itu, kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 juga terjadi di Bulan Ramadhan. Ini bisa menjadi renungan kepada kita bahwa tidak ada alasan untuk tidak berprestasi selama bulan puasa ini. Dengan kata lain, Ramadhan memang luar biasa keberkahannya untuk kesuksesan kalau bersungguh-sungguh dan digunakan semaksimal mungkin. 

'

2 komentar:

  1. Kebanyakan tidur habis sahur, jadi ga sukses2 pantesan saya.

    BalasHapus
  2. ena' bgt tuw bsa pulang cpet..
    andai smua kantor menerapkan peraturan kya' gtu..
    :(

    BalasHapus